In Memoriam Pastor Leopold

Tahun 2003 saya tinggal di pastoran Gereja Maria Ratu Pencinta Damai (MRPD) Pontianak, untuk menjadi koster sambil kuliah di perguruan tinggi swasta. Hidup bersama Pastor Hermes sebagai Pastor paroki yang didampingi Pastor Leopold, saya mencoba mandiri, karena selama di pastoran jarang pulang kampung, lebih banyak membantu rumah tangga pastoran bersama tiga orang teman yaitu Mul, Domi dan Alex.

Saat itu tugas saya lebih banyak di wisma, mulai dari membersihkan ruangan, menyiapkan sprei kasur jika ada Pastor yang menginap dan menyiapkan perlengkapan misa jika koster bagian gereja berhalangan, bahkan memasak didapur jika koster bagian memasak pulang kampung.

Saya bersyukur pernah merasakan pengalaman ini, terlebih bertemu dan melayani Pastor Leopold yang merupakan imam diosesan (projo) pertama di Keuskupan Agung Pontianak.

Pastor Leopold ini cukup unik. Karena kadang kami bisa akrab, namun suatu waktu hubungan kami bisa renggang. Bahkan terkadang dalam beberapa khotbahnya, saya bersama dua orang teman sering menjadi bahan khotbah beliau di gereja. Rasanya lucu, tapi masuk akal juga, karena ya itu tren anak muda saat itu, meskipun dari lingkup kecil, misalnya tentang pentingnya menghargai orang tua saat beristirahat, karena saat itu saat jam istirahat saya yang sering bernyanyi dengan suara nyaring bahkan nyaris berteriak.

Kalau sudah seperti itu Pastor selalu mengatakan dalam bahasa Dayak Kanayatn, tele' tele' tele' dah ribut agi' (lihat lihat lihat sudah mulai ribut lagi).

Meski terkadang berbeda pendapat, namun saya sangat menghormati Pastor Leopold, karena beliau menjadi orang tua saya selama berada di pastoran. Saat beliau minta diantarkan ke rumah sakit untuk memeriksakan kesehatan, saya tidak pernah menolaknya. Kami berangkat dengan motor butut milik pastoran. Beliau dengan suaranya yang lembut dari belakang selalu mengatakan, jangan ngebut.

Saya mengakhiri bhakti saya di pastoran sekitar tahun 2005 atau sebelum saya lulus kuliah. Selang beberapa tahun kemudian, saya menerima informasi Pastor Leopold tutup usia. Makasih ya Pastor, pesan-pesan dan kenangan bersama Pastor tetap saya ingat hingga tahun 2021 ini.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama