Pertama Kali Pulang Kampung Pakai Motor Dengan Keluarga


Paskah tahun 2022 ini saya memilih pulang ke kampung Lingga, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Sebelumnya saya sudah menginformasikan kepada orang tua bahwa saya akan membawa serta istri dan kedua anak saya pulang pada Paskah tahun ini. Awalnya direncanakan Sabtu sore atau satu hari sebelum Paskah, namun karena hujan akhirnya dimundurkan menjadi hari Paskah.

 

Dapatkan Keberanian Setelah Mendengarkan Khotbah Malam Paskah

Sejujurnya, saya takut membonceng keluarga pulang ke kampung menggunakan sepeda motor. Hal itu tidak terlepas dari banyaknya peristiwa dan video mengenai kecelakaan lalu lintas, yang menimpa sebuah keluarga saat berkendara di jalan raya, terlebih jalan Trans Kalimantan menjadi satu di antara ruas jalan rawan laka lantas di Kalimantan Barat. Namun setelah mendengarkan khotbah malam Paskah yang dibawakan Rm. Yulianus Astanto Adi, CM saya diberikan kekuatan dan keberanian untuk mengatakan saya bisa, pasti bisa dan pasti dilindungi Tuhan selama perjalanan pulang dan pergi nanti. Adapun dalam khotbahnya, Rm. Yulianus mengajak setiap umat untuk mengintrospeksi apa saja kekurangan dan kelebihan selama satu menit. Setelah itu umat diminta merenungkannya apakah lebih banyak yang buruk atau baik, mana yang sering dihayati dan dipelihara dari kedua sifat atau sikap tersebut. 

 

"Orang selalu lebih cenderung melihat kelemahan-kelemahan, melihat kekurangan-kekurangan, melihat keterbatasan-keterbatasan, melihat ketidakpantasan-ketidakpantasan, kita menghabiskan energi untuk itu, maka akibatnya kita hanya menunduk, kita hanya bisa melihat ke bawah, kita hanya bisa melihat ke dalam diri kita dan sambil menunduk menepuk-nepuk dada dan mengatakan saya berdosa saya berdosa, saya tidak pantas. Jika hal ini sering terjadi, maka kita tidak akan mengalami kebangkitan," Kata Rm. Yulianus.

 

Sadar akan hal itu, bangun tidur pada Minggu pagi saya langsung mengajak istri pulang kampung. Anak kemudian dibangunkan dan sekitar pukul 09.00 WIB kami berangkat. Diperjalanan tidak ada kendala yang dihadapi, perjalanan lancar hingga tiba di rumah di kampung dan kami pun merayakan Paskah di sana. Senin pagi sekitar pukul 08.45 WIB kami kembali ke Pontianak. Meski badan terasa lelah, namun karena membawa keluarga saya harus tetap fokus. Sempat mengalami tantangan saat melewati kemacetan di kawasan jembatan Kapuas satu, kami akhirnya tiba di rumah sekitar pukul 10.15 WIB dengan selamat. Puji Tuhan.

 

Selama ini pikiran-pikiran mengenai berbagai kemungkinan selalu menghantui saya sebelum melakukan sesuatu. Hal inilah yang membuat saya tidak percaya diri dan selalu pesimis ketika akan berbuat sesuatu. Namun setelah mendengarkan khotbah dari Rm. Yulianus saya berjanji akan terus menghayatinya dan menjadikannya sebagai satu di antara pedoman hidup, dengan harapan saya bisa menjadi pribadi yang baik, dewasa dan bisa diandalkan.

 

Sekian dulu catatan kali ini. Semoga bermanfaat.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama