Pernah Jadi Presenter Televisi

Tanggal 24 Desember 2008 atau tepat pada malam Natal, menjadi hari bersejarah dalam hidup saya. Karena di malam itu, untuk pertama kalinya saya menjadi presenter televisi. Bukan karena keinginan, namun karena terpaksa, menggantikan para presenter yang meminta izin tidak bisa bersiaran, karena mengikuti ibadah malam Natal dan kendala lainnya.

Grogi sudah pasti. Karena tidak pernah menyangka yang setiap hari berada di belakang layar sebagai wartawan dan petugas siaran, saat itu harus berada di depan kamera besar dan harus menyapa para pemirsa di rumah, untuk membacakan berita malam.

Sebelum siaran dimulai pukul 19.00 WIB, wajah pun mulai dipoles menggunakan bedak dan itu dilakukan sendiri, kemudian memakai baju batik, yang sebenarnya merupakan baju Natal saya di tahun itu.

Selama siaran berlangsung, rasa tegang dan keringat dingin tidak bisa dihindari, beberapa kalimat bahkan sempat tidak jelas diucapkan. Namun saya bertekad, akan menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Dengan bantuan kacamata agar mata tidak terlalu silau oleh lampu studio, akhirnya pukul 19.30 WIB siaran selesai. Rasa lega dan bangga pun menyelimuti pada saat itu.



Saya berharap agar pengalaman siaran hari itu adalah pertama dan terakhir. Namun ternyata tidak, oleh produser berita saat itu saya tetap diminta menjadi presenter untuk membawakan program berita. Terkadang siaran malam, pagi dan siang, bahkan beberapa kali akhirnya dipercaya membawakan program talkshow.

Foto Talkshow Bersama Kepala BPJS Cabang Pontianak Bapak Ansharuddin

Tahun 2018 saya mulai mengurangi frekuensi berada di layar kaca, hingga akhirnya tahun 2019, saya benar-benar tidak lagi berada di layar kaca, karena menjalankan tugas yang diembankan manajemen, dan lebih fokus di belakang layar.

Saya sebenarnya adalah orang yang kurang percaya diri dan sering takut gagal. Namun ternyata jika memiliki keberanian dan keyakinan terhadap diri sendiri, rasa takut itu bisa diatasi.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama