Markus, Pencipta Lagu Dayak Dari Desa Lingga

Ada satu lagu berbahasa Dayak Kanayatn yang sangat terkenal di Desa Lingga, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Lagu itu selalu dibawakan oleh Muda-Mudi Katolik (Mudika) atau Orang Muda Katolik (OMK) oleh kontingen Stasi Santo Fransiskus Asisi Lingga setiap hari terakhir pertemuan Mudika pada medio tahun 90an silam. Lagu itu berjudul Ngalapasatn Rindu yang diciptakan oleh Markus, seorang warga Desa Lingga.

 

Saat berbincang-bincang pada malam pergantian tahun Jumat 31 Desember 2021, pria yang akrab disapa Akuk itu mengatakan kurang ingat persis hari, tanggal dan tahun terciptanya lagu itu. Dia juga mengatakan saat diciptakan, lagu itu lengkap dengan notasi angka. Yang belum tahu apa itu notasi angka saya jelaskan, notasi angka adalah sistem penulisan lagu dengan menggunakan simbol angka-angka Do=1, Re=2, Mi=3, Fa=4, Sol=5, La=6, Si=7, Do=1. Selain Ngalapasatn Rindu, Markus mengatakan ada beberapa lagu lainnya yang juga dia ciptakan yaitu Sunge Samak, Pamula'atn dan lain-lain. Hebatnya, lagu-lagu itu memiliki keterkaitan antara yang satu dengan yang lain. Untuk inspirasi membuat lagu, dari pengalaman pribadi dan orang lain.

 

Sementara mengenai kapan waktu menciptakan lagu, Markus mengatakan, kebanyakan saat sedang duduk santai siang hari. Saat duduk santai itu dia sambil memainkan gitar dan mulai merangkai lirik. Setelah lirik selesai dilanjutkan dengan menambahkan notasi angka dan jadilah sebuah lagu.

 

Menanggapi lagunya banyak dicover atau dinyanyikan ulang dan diupload ke YouTube, Markus tidak mempermasalahkan. Namun bagi yang ingin menjadikannya sumber rezeki, meski tidak diungkapkan secara langsung, namun tersirat Markus menginginkan, ada baiknya bersilaturahmi terlebih dahulu.

 

Itu dia catatan singkat mengenai pencipta lagu Dayak Kanayatn berjudul Ngalapasatn Rindu dari Desa Lingga. Lebih kurang mohon dimaafkan. 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama