Akhirnya Satu Channel YouTube Tembus 1.000 Subscriber

Per Rabu sore (19/01/2022) channel YouTube saya yaitu R Channel berhasil mencapai 1.000 subscriber. Bukan perkara mudah bagi saya untuk mencapai 1.000 subscriber tersebut. Pasalnya saya tidak fokus membuat konten. 


R Channel sebenarnya sudah lama saya buat yaitu sekitar tahun 2012 silam yaitu saat kegiatan Pekan Budaya Dayak pertama di Jakarta. Channel YouTube itu awalnya digunakan untuk mengupload berita-berita hasil liputan mengenai Pekan Budaya Dayak dan hanya sebatas itu. Kemudian tahun 2013 saya mulai merekam satu lagu ciptaan saya dan menguploadnya ke channel tersebut, tujuannya hanya untuk menyimpan file. Namun siapa sangka, ternyata YouTube berkembang. Melihat hal itu, tahun 2019 saya mulai aktif membuat dan mencover lagu yang kemudian diupload ke Channel YouTube dulu awalnya Raydatodi Channel yang kemudian pada pertengahan 2020 saya ubah menjadi R Channel dengan logo RC.

 

Saat meninjau kembali channel YouTube di 2019 atau sebelum pandemi Covid-19 saat itu hanya 56 subscriber atau pengikut. Setelah saya upload beberapa cover dan lagu ciptaan, akhirnya sedikit demi sedikit mulai bertambah.

 

Awal 2020 pandemi Covid-19 mulai melanda dunia. Saya yang awalnya tahun 2019 cukup produktif dengan membuat lagu akhirnya kesulitan memenuhi konten yang akan diupload hingga akhirnya terpikir mengisinya dengan liputan sendiri dan meminta gambar teman-teman dari lapangan untuk diolah ulang menjadi konten dengan tampilan yang berbeda. Tidak ada target khusus saat mengupload konten-konten tersebut. Beberapa kali coba mengupload video peristiwa yang terjadi dan berseliweran di whatsapp, namun karena diprotes oleh pemilik video akhirnya video itu dihapus agak sakit juga sih baca komennya di kolom komentar.

 

"Cari duit ya, kok pakai video orang ngk bilang-bilang, dari mana dapat videonya" atau "hapus tidak, kalau tidak dihapus panjang urusannya," tulis pemilik video di kolom komentar.

 

Sebagai seorang jurnalis sejak 2007 ada keinginan untuk ikut memberikan informasi bukan hoax tapi fakta kepada masyarakat mengenai persitiwa-peristiwa yang terjadi. Namun ternyata maksud yang baik menurut kita belum tentu baik menurut orang lain.

 

Saat ini, di jumlah subscriber yang per Kamis (20/01/2022) sudah mulai melewati 1.000 ada keinginan untuk memproduksi konten sendiri tidak lagi mengambil dari teman-teman jurnalis di lapangan. Semoga saja hal ini terwujud. 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama