Efek Vaksin Difteri Kepada Anak

Suntik vaksin difteri dosis kedua Senin (07/03/2022)

Hari Senin (07/03/2022) adalah jadwal vaksinasi difteri untuk kedua anak saya. Kami sekeluarga pun berangkat dengan menggunakan sepeda motor ke pos pelayanan terpadu (Posyandu) yang berada tidak jauh dari rumah kami. Tiba di Posyandu sebelum disuntik vaksin, kedua anak saya terlebih dahulu ditimbang berat dan diukur tinggi badannya. Setelah itu keduanya menerima suntikan vaksin yang merupakan dosis kedua setelah dosis pertama pada 7 Februari 2022 lalu. Tidak seperti dosis pertama yang tenang saat disuntik, kali ini keduanya menangis sehingga harus saya yang menggendong dan memeganginya. Vaksin pun berhasil disuntikan dan kami pulang ke rumah. 

Tiba di rumah anak yang tua langsung diberikan paracetamol untuk mengantisipasi demam, sementara yang kecil karena menolak terpaksa tidak diberikan.

Secara keseluruhan, selain pegal dibagian yang disuntik, tidak ada keluhan lain yang disampaikan anak. Hal ini berbeda dengan suntikan pertama lalu yang setelah disuntik langsung mengalami demam hingga 38 derajat celcius.

Sebenarnya takut juga anak disuntik vaksin, namun karena ada info kasus difteri sudah memakan korban jiwa di Kota Pontianak, kami pun setuju memberikan vaksin kepada kedua anak kami dan kekhawatiran kami pun tidak terbukti. Setelah disuntik anak tetap sehat dan tetap bisa kembali beraktivitas seperti biasa.

Dikutip dari halodoc.com difteri adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Diphteriae yang menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, serta dapat memengaruhi kulit. Penyakit ini sangat menular dan termasuk infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa.

Penyebaran difteri bisa melalui partikel di udara, benda pribadi, peralatan rumah tangga yang terkontaminasi, serta menyentuh luka yang terinfeksi kuman difteri.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama