AlamKu Menangis


Sejak Selasa malam hingga Rabu, 9 dan 10 November 2021, saya menulis lagu berjudul "AlamKu Menangis". Lagu ini sebagai bentuk kegelisahan dan keprihatinan terhadap bencana banjir yang melanda sejumlah daerah di Kalimantan Barat yaitu Kabupaten Melawi, Sintang, Sekadau, Sanggau dan Ketapang sejak akhir Oktober dan hingga memasuki pertengahan November 2021, banjir belum juga surut.

Lagu ini sebagai bahan renungan dan ajakan untuk membantu korban yang saat ini kesulitan karena harus mengungsi dan tidak dapat berkativitas karena banjir.



Suka tidak suka dan no debat, saya rasa bencana ini adalah bentuk dari murka alam terhadap kesombongan dan keangkuhan manusia dalam mengelolanya. Semoga saja bencana serupa tidak terjadi lagi ke depannya, seandainya pun terjadi, tidak separah saat ini.




Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama